Pada penjelasan berikutnya, sebagai contoh digunakan modul AVR yang mempunyai hubungan sebagai berikut:
- PortA terhubung dengan 8 buah LED dengan operasi aktif high
- PortB terhubung dengan 8 buah saklar dengan operasi aktif high
- PortC terhubung dengan LCD alphanumeric 16 kolom x 2 baris
Jalankan aplikasi CodeVisionAVR dengan cara
melakukan klik ganda pada shortcut ikon CodeVisionAVR yang terbentuk pada Desktop.
Gambar 16. Ikon CodeVisionAVR pada Desktop
Sebuah Splash Screen
akan muncul
seperti ditunjukkan oleh Gambar 17. Informasi tentang versi yang dipakai dan keterangan evaluation akan terlihat.
Gambar 17. Tampilan
Splash Screen
Beberapa detik kemudian IDE dari CodeVisionAVR akan muncul
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 18.
Gambar 18. IDE CodeVisionAVR
Untuk memulai membuat project baru, pada menubar,
pilih File New, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 19.
Gambar 19. Membuat
file baru
Anda harus membuat sebuah
project sebagai induk desain dengan memilih
Project, lalu klik tombol OK seperti pada Gambar 20.
Gambar 20. Membuat project baru
Berikutnya Anda akan
ditanya apakah akan menggunakan CodeWizardAVR. Tentu saja lebih menyenangkan
bila Anda memilih jawaban “ya” dengan cara menekan tombol Yes seperti pada Gambar 21.
Gambar 21. Memilih untuk menggunakan
CodeWizardAVR
Gambar 22. CodeWizardAVR pada tab Chip
Berikutnya Anda akan
menginisialisasi
Port A yang terhubung dengan LED. LED
merupakan modul output. Pada
tab Port bagian Port A, ubah
bagian Data Direction menjadi
OUT dengan nilai output sama dengan
0 seperti pada Gambar 23. Artinya Port
A digunakan sebagai port output dengan nilai awal nol
setelah kondisi reset. Kemudian lakukan inisialisasi Port
B seperti pada Gambar 24. Port B tersambung
dengan saklar sebagai modul input. Pada sub-tab Port B, yakinkan
Data Direction pada posisi
IN dengan resistor pullup
internal yang disingkat dengan
huruf P. Dengan mengaktifkan resistor pull-up internal, Anda
tidak perlu menambahkan resistor pull-up pada
saklar.
Gambar 23. Seting
Port A sebagai pin output
Gambar 24. Seting Port B sebagai pin input dengan pull-up resistor
LCD alphanumeric yang dihubungkan
dengan Port C haruslah mempunyai pengkawatan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 25. Pada tab LCD, pilihlah
Port C.
Gambar 25. Seting
LCD pada Port
C
Gambar 26. Menyimpan seting
Agar file yang dihasilkan tidak berantakan, buatlah sebuah folder baru, misalnya folder bernama “my
project”, seperti yang ditunjukkan
oleh Gambar 27.
Gambar 26. Membuat folder baru
Add caption |
Gambar 27. Menyimpan file pertama
Yang kedua Anda diminta untuk memberikan
nama file project yang dihasilkan. Misalnya beri nama
“coba”, lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada Gambar
28. File tersebut nantinya
akan mempunyai
akhiran .prj.
Gambar 28. Menyimpan file kedua
Yang terakhir Anda
diminta untuk memberikan nama
file project CodeWizard yang dihasilkan.
Misalnya beri nama “coba”,
lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada Gambar 29. File tersebut nantinya akan
mempunyai akhiran .cwp.
Gambar 29. Menyimpan
file ketiga
Setelah ketiga file disimpan maka pada Project Navigator akan muncul
nama project beserta file
C-nya. Secara bersamaan isi file C akan dibuka
pada jendela editor seperti ditunjukkan oleh Gambar 30.
Gambar 30. Project baru
telah siap dalam hitungan detik
Sekarang Anda coba untuk menyisipkan
instruksi utama. Instruksi ini ditambahkan pada badan program file coba.c seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 31.
Gambar 31. Menambahkan
inti program
Program tambahan tersebut
bertujuan untuk menampilkan kata-kata pada LCD kemudian menampilkan nilai pada saklar pada
LED yang terpasang. Jika nanti saklar iaktifkan
maka LED yang bersesuaian akan aktif
pula. Kemudian pilih menu Project
Compile untuk melakukan
kompilasi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 32. Lalu kotak dialog seperti ditunjukkan Gambar 33 akan muncul.
Klik tombol OK.
Gambar 32. Melakukan kompilasi
Gambar 33. Informasi hasil kompilasi
Program yang Anda buat siap untuk
ditransfer kedalam mikrokontroler. Sebelumnya Anda harus melakukan
seting pada programmernya. Pada menu pilih Setting
Programmer, seperti pada Gambar 34.
Gambar 34. Melakukan seting pada programmer
Pilihlah programmer sesuai dengan yang Anda gunakan. Pada Gambar
35 ditunjukkan menggunakan
programmer Kanda Systems STK200+/300 sebagai contoh. Programmer ini menggunakan kabel paralel yang terhubung dengan port paralel pada komputer
Anda.
Gambar 35. Menggunakan programmer STK200+/300
Kemudian pilih menu Project
Configure, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 36. Kotak dialog pada Gambar 37 akan
muncul, pada tab After
Make, pilih “Program the Chip”. Lalu klik
tombol OK.
Gambar 36. Melakukan
konfigurasi project
Gambar 37. Memilih
opsi “Program the Chip” After Make
Setelah melakukan seting, lakukan make project dengan
memilih menu Project
Make, seperti ditunjukkan oleh Gambar 38. Apabila tidak ada kesalahan
maka kotak dialog informasi seperti pada Gambar 39 akan muncul.
Klik tombol Program untuk mentransfer program kedalam mikrokontroler.
Gambar 38. Melakukan
make project
Gambar 39. Kotak
dialog informasi hasil make
Apabila muncul kotak dialog seperti pada Gambar
40 menandakan telah terjadi suatu hal
yang menyebabkan proses
transfer gagal. Penyebabnya
adalah: suplai tegangan mikrokontroler dan programmer belum dinyalakan, tipe programmer tidak sama
dengan yang digunakan, alamat port paralel tidak cocok, atau
mikrokontrolernya rusak.
Gambar 40. Gagal melakukan transfer program
Bila kerusakan seperti yang ditampilkan oleh Gambar 40 telah diperbaiki atau bila tidak ada
kerusakan maka proses transfer atau yang umum disebut dengan
proses download akan
berlangsung seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 41.
Gambar 41. Proses
transfer ke mikrokontroler
Coba Anda perhatikan yang terjadi dengan modul yang terpasang, apakah pada LCD muncul tulisan seperti yang telah Anda program dan bila saklar diubah
posisinya maka LED yang bersesuaian akan
menyala. Bila Anda ingin menambahkan
instruksi lain maka Anda dapat
melakukan penyuntingan program
pada file .C-nya. Kemudian lakukan kompilasi dan make project berikutnya
proses download.